Dari 316.553,07 Km2 luas daratan Papua diperkiraan 128.700 Km2 atau 1.287.000 Ha merupakan tanah yang cocok untuk digunakan sebagai area pertanian. Komoditi pertanian tanaman pangan Papua adalah padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kacang kedelai, kacang hijau, keladi, dan umbi-umbian. Selain itu tanaman sayur dan buah-buahan juga cukup melimpah dan berkembang sejalan dengan kebutuhan masyarakat.
Jenis sayur-sayuran di Papua cukup lengkap bervariasi. Sedangkan untuk buah-buahan di Papua telah pula dikembangkan beraneka jenis buah-buahan tropis seperti yang terdapat di daerah Indonesia lainnya seperti pisang, nenas, alpukat, mangga, rambutan, duku, jambu air, jambu biji, jeruk, salak, nangka, dan sebagainya.
Produk pertan ian yang akhir-akhir ini sangat terkenal karena kandungan vitamin dan proteinnya sehingga bisa menyembuhkan berbagai penyakit adalah buah merah (pandanus conoideus lam).
Kurang lebih 5.462.718 Ha lahan di Papua cocok untuk area perkebunan, namun demikian sampai dengan tahun 2012, baru 127.205 Ha atau ± 2,3% yang sudah dimanfaatkan. Telah banyak perusahaan perkebunan yang masuk ke Papua namun pada umumnya perusahaan-perusahaan tersebut masih dalam persiapan operasi maupun masih dalam proses finalisasi perijinan. Selain itu terdapat beberapa area potensial yang belum bisa dibuka karena adanya moratorium/penundaan ijin baru.
Menurut bentuk usahanya, pengembangan perkebunan dibedakan menjadi 2, yaitu: Perkebunan Rakyat (PR) dan Perkebunan Besar (PB). Komoditi utama usaha Perkebunan Rakyat antara lain: kelapa, kakao, kopi, jambu mete, dan karet. Sedangkan untuk Perkebunan Besar terutama adalah kelapa sawit dan kakao.
Provinsi Papua mempunyai area yang sangat luas sehingga prospek pengembangan usaha peternakan sangat bagus, namun sayangnya sampai saat ini pemanfaatan lahan untuk pengembangan usaha tersebut belum dilakukan secara maksimal. Sebagian besar kebutuhan produk peternakan yang dari tahun ke tahun meningkat tajam sejalan dengan perkembangan jumlah penduduk, masih didatangkan dari luar.
Luas kawasan hutan dan perairan di Papua sebesar 32.757.059 Ha. Luas hutan lindung sebesar 7.815.283 Ha atau 23,86% dari total kawasan hutan dan perairan. Sementara luas hutan produksi mencapai 14.816.932 Ha yang terdiri atas hutan produksi terbatas sebesar 5.961.240 Ha, hutan produksi tatap sebesar 4.739.327 Ha dan hutan produksi dapat dikonversi sebesar 4.116.365 Ha. Luas lahan kritis di Papua sebesar 4.938.655 Ha yang terdiri dari 2,08% sangat kritis, 19,56% kritis, 77,48% agak kritis dan sisanya potensi kritis.
Selama tahun 2016, produksi pertambangan tembaga dan emas PT. Freeport mencapai 45.796.869 ton, sedangkan produksi konsentrat mencapai 1.225.086 ton. Bulan Februari, Oktober dan November tahun 2012 tidak ada produksi. Angka ini turun dibandingkan produksi pertambangan tembaga dan emas PT. Freeport tahun 2011, di mana mencapai 54.644.462 ton.
Jumlah rumah tangga perikanan di Provinsi Papua tahun 2016 tercatat 43.907 yang terdiri dari 30.427 rumah tangga perikanan laut dan 18.095 rumah tangga perikanan darat. Produksi perikanan tercatat 309.687 ton yang terdiri dari 290.439 ton perikanan laut (93,78%), 8.705 ton dari perairan umum (2,81%) dan 10.543 ton dari perikanan budidaya (3,40%).
Papua merupakan tanah yang penuh pesona baik budaya maupun alamnya. Lautnya yang biru sangat menarik bagi para penyelam dan keanekaragaman burung serta satwa liar sangat menarik bagi para pecinta alam. Dari segi budaya, para wisatawan dapat menjumpai aneka ragam suku dengan budaya yang unik dan pada umumnya masih belum berubah dari apa yang dipraktekkan sejak zaman nenek moyangnya. Banyak atraksi-atraksi pariwisata yang telah berhasil menarik perhatian para wisatawan manca negara, di antaranya; Festival Perang Lembah Baliem di Kabupaten Jayawijaya, Festival Budaya Asmat di Kabupaten Asmat, Festival Budaya Komoro di Timika, dan Pesta Budaya Papua di Jayapura. Tahun 2008 dilaksanakan Festival Danau Sentani di Jayapura yang telah ditetapkan sebagai event tahunan pariwisata nasional.
Bagi pecinta alam tersedia aneka ragam objek wisata alam antara lain: Taman Nasional Lorentz dan Wasur di Merauke, wisata penyelaman bawah air di Pulau Padaido, hiu paus di Pulau Ahe Kabupaten Nabire dan pendakian puncak gunung salju abadi di Pegunungan Jayawijaya, serta wisata pantai yang indah di Pulau Liki.
Jenis flora dan fauna di Papua termasuk unik dan beberapa di antaranya tidak terdapat di daerah lain di Indonesia. Beberapa satwanya mirip dengan satwa yang ada di Australia antara lain; Kanguru Pohon/Wallaby (macropus), Tupai Berkantong (petaurus) dan Kuskus (phalager).
Di Papua terdapat sekitar 650 spesies burung di mana 454 spesies di antaranya merupakan spesies asli Papua. Beberapa jenis burung yang sangat khas adalah Burung Cendrawasih (paradise spoda), Mambruk (gonna victorial) dan Kasuari (kasuarius). Selain itu, aneka jenis kupu-kupu langka dapat ditemui terutama di daerah-daerah sekitar Nabire, Paniai, dan Puncak Jaya.
Papua juga sangat kaya akan jenis-jenis flora, dan yang sangat menonjol adalah anggrek karena di Papua diperkirakan terdapat lebih dari 2.500 spesies anggrek termasuk si raksasa Rafflesia Arnoldi (amorpho phallus).